Koneksi Antar Materi Modul 3.1

         Yang paling diingat sebagai ajaran KHD adalah Ing ngarso sung tulodho, Ing Madyo Mangun Karso dan Tutwuri Handayani. 3 Hal ini sudah menjadi hal familiar bagi semua guru di Indonesia. Akan tetapi apakah 3 nilai luhur ini sudah diaplikasikan semua keluarga pendidikan di Indonesia? tentu saja jawabannya adalah tidak. Banyak guru yang belum mengaplikasikan nilai-nilai tersebut. Padahal apabila ketiga nilai tersebut diaplikasikan, tentunya pendidikan di Indonesia akan terlaksana dengan baik. Jika setiap guru bisa menjadi contoh, mampu memberikan motivasi kepada orang lain tidak hanya kepada muridnya, dan juga melaksanakan apa yang menjadi tugasnya dengan baik tentunya apa yang menjadi tujuan dari pendidikan nasional akan mudah terwujud.

        Setiap nilai yang berada dalam diri kita tentu menjadi dasar dalam kita mengerjakan segala sesuatu hal. Termasuk dalam mengambil sebuah keputusan. Baik keputusan didepan muri-murid maupun keputusan untuk kemajuan sekolah. Keputusan yang didasarkan pada nilai-nilai yang baik tentu akan baik pula hasilnya. Oleh karena itu, sebagai seorang guru kita harus menamam nilai-nilai kebaikan dalam diri kita seperti kedisiplinan, kemandirian, gotong royong, bijaksana, adil, dan lain sebagainya.

        Pada kegiatan Sekolah Calon Guru Penggerak, tentunya banyak sekali materi yang telah kita pelajari. Termasuk materi Coaching. Pada materi ini kita tentunya dihadapkan pada permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa maupun teman sejawat. Sebagai Calon Guru Penggerak, tentunya kita diharuskan membantu siswa maupun teman sejawat dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang mereka hadapi. Demikian juga halnya yang dialami penulis, sebagai calon guru penggerak kami berusaha melakukan coaching dengan mengikuti tahapan-tahapan yang telah ditentukan, walaupun terkadang kami juga menggunakan improvisasi tentunya agar tujuan dari coaching itu sendiri dapat tercapai dengan baik.

https://youtu.be/itZBCF7QyIg

        Selain coaching, materi dilema etika juga menjadi salah satu primadona untuk dipelajari. Permasalahan dilema etika sebenarnya persoalan yang sering dialami kita sebagai seorang guru. Selama ini tentu kita kebingungan dalam menyelesaikan hal ini. Tetapi setelah mempelajari materi ini, maka sebagai seorang guru, kamipun sekarang sudah paham mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan dilema etika. Ada juga materi Inkuiri Apresiatif dengan model Bagjanya, Metode pembelajaran Berdiferensiasi dan KSE. Materi-materi ini menjadi hal yang penting untu dipelajari juga. Selama ini kita selalu berpikir negatif terhadap persoalan yang dihadapi baik di kelas maupun di sekolah. Setelah mempelajari materi ini, wawasan kita menjadi terbuka dengan lebih mengedepankan potensi sekolah dari pada kekurangan yang dimiliki. Selain itu Aset sekolah juga menjadi hal yang utama. Dengan pembelajaran berbasis aset, maka sekolah kita ke depannya akan menjadi sekolah yang berpotensi dengan modal yang dimiliki.

https://youtu.be/gCMCouQmNwA

https://youtu.be/8eXhaPgXV38

        Sebagai seorang pemimpin pembelajaran di kelas, dan tentunya kedepannya akan menjadi pemimpin di sekolah, penulis merasa bahwa seluruh materi yang dipelajari pada program Sekolah Calon Guru Penggerak ini sangat berkaitan dan tentunya sangat penting untuk dilaksanakan. Materi-materi tersebut menjadi penting karena mampu menjadi solusi dari persoalan-persoalan yang sering dihadapai kita pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. Semoga dengan mempelajari materi-materi tersebut, kedepannya kita akan mencetak generasi handal yang mampu membawa kemajuan bagi bangsa dan negara kita tercinta.

Demikian tulisan ini saya buat, sebagai tugas dari koneksi antar materi pada modul 3.1, dan sebagai bahan refleksi setelah beberapa bulan kami mengikuti Program Sekolah Calon Guru Penggerak.

https://youtu.be/0q_KSaEf5GU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUSUNAN UPACARA PEMBUKAAN PERSAMI

CONTOH LAPORAN KETUA PANITIA O2SN

CONTOH PROPOSAL O2SN